Sudah lebih dari 20 tahun berlalu sejak dunia teknologi mengalami perkembangan pesat yang mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara kita mengkonsumsi media. Salah satu pelaku utama dalam perubahan ini adalah Netflix.
Netflix telah berhasil bertahan dari era disrupsi digital dengan merubah model bisnisnya dari layanan penyewaan DVD sederhana menjadi salah satu layanan streaming digital terbesar di dunia. Transformasi ini tidak hanya mengubah lanskap industri hiburan tetapi juga menetapkan standar baru dalam konsumsi media.
Kemampuan Netflix untuk beradaptasi dan menciptakan tren baru memberikan pelajaran penting bagi bisnis lain tentang cara sukses bertahan di era digital. Mereka telah menunjukkan bahwa inovasi terus-menerus dan adaptasi terhadap perubahan teknologi adalah kunci untuk bertahan hidup dan berkembang di industri yang sangat kompetitif ini.
Baca Juga: Belajar dari Belanda: Teknologi Peternakan untuk Swasembada Susu
Awal Netflix Berdiri, Era Penyewaan DVD
Pada tahun 1997, Reed Hastings dan Marc Randolph mendirikan Netflix sebagai layanan penyewaan DVD melalui pos. Ide mereka sederhana tetapi revolusioner pada masanya.
Pelanggan bisa memilih film dari katalog online, dan dalam beberapa hari, DVD tersebut akan sampai di rumah mereka. Bayangkan betapa nyamannya ini bagi orang-orang yang tidak perlu lagi keluar rumah hanya untuk menyewa film.
Keberhasilan awal Netflix didorong oleh kenyamanan yang mereka tawarkan dibandingkan dengan toko penyewaan film tradisional. Meski begitu, ada sedikit kekurangannya, pelanggan harus merencanakan tontonan mereka beberapa hari sebelumnya karena pengiriman melalui pos butuh waktu.
Namun, Netflix punya solusi cerdas untuk hal itu, sistem berlangganan bulanan yang memungkinkan pelanggan menyewa DVD sebanyak yang mereka mau tanpa batasan. Ide ini sangat menarik dan berhasil menarik banyak pelanggan baru.
Ada beberapa alasan mengapa Netflix begitu sukses di masa penyewaan DVD, seperti:
- Kemudahan Akses: Pelanggan bisa memilih film dari rumah tanpa perlu pergi ke toko penyewaan.
- Berlangganan Bulanan: Model berlangganan yang menawarkan penyewaan DVD tanpa batas menarik banyak pengguna.
- Pilihan Film yang Luas: Netflix memiliki katalog film yang sangat luas, jauh lebih besar daripada kebanyakan toko penyewaan
Meskipun begitu, Netflix juga menghadapi tantangan besar. Mereka harus bersaing dengan toko penyewaan tradisional seperti Blockbuster.
Untuk tetap unggul, Netflix terus berinovasi dan memperkenalkan fitur-fitur baru seperti daftar antrian (queue) yang memungkinkan pelanggan memilih film yang ingin mereka tonton berikutnya, dan memudahkan mereka dalam pengelolaan preferensi user.
Tapi setelah itu, Netflix sudah mulai memperhatikan perkembangan teknologi internet yang semakin cepat dan merencanakan langkah besar berikutnya, yaitu layanan streaming.
Mereka menyadari bahwa masa depan hiburan ada pada akses digital langsung, bukan media fisik. Perubahan ini didorong oleh visi bahwa streaming akan menjadi cara utama orang menikmati hiburan di masa depan.
Baca Juga: Kenapa Warga Amerika Serikat Jarang Pakai WhatsApp?
Perubahan ke Layanan Media Streaming
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pada awal 2000-an, Netflix mulai menyadari bahwa teknologi internet berkembang dengan cepat dan akan mengubah cara orang menikmati hiburan dan mengubah juga behaviour user yang mereka targetkan. Mereka melihat peluang besar dalam menyediakan konten secara digital.
Keputusan untuk beralih ke layanan streaming didorong oleh beberapa faktor kunci seperti:
- Perubahan Perilaku Konsumen: Orang-orang mulai lebih banyak menghabiskan waktu online, dan mereka mencari cara yang lebih cepat dan lebih nyaman untuk mengakses hiburan. Streaming memungkinkan pengguna untuk menonton film dan acara TV kapan saja dan di mana saja, tanpa perlu menunggu pengiriman DVD.
- Teknologi yang Semakin Maju: Pada tahun 2007, teknologi internet telah cukup maju untuk mendukung streaming video dengan kualitas yang layak. Ini memberikan kesempatan bagi Netflix untuk memanfaatkan infrastruktur yang ada dan menyediakan layanan yang lebih baik kepada pelanggannya.
- Visi Jangka Panjang: Para pendiri Netflix, Reed Hastings dan Marc Randolph, memiliki visi jangka panjang bahwa masa depan hiburan ada pada akses digital. Mereka percaya bahwa dengan beralih ke streaming, Netflix bisa berada di garis depan industri hiburan dan memimpin perubahan menuju konsumsi konten digital.
Proses transisi Netflix dari penyewaan DVD ke layanan streaming tidaklah mudah. Mereka menghadapi banyak tantangan teknis dan operasional. Namun, dengan komitmen yang kuat untuk terus berinovasi, Netflix berhasil mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Netflix menginvestasikan banyak sumber daya untuk mengembangkan platform streaming yang stabil dan andal. Mereka memastikan bahwa pengguna dapat menonton konten dengan sedikit gangguan atau buffering.
Pada tahap awal, Netflix berusaha keras mendapatkan lisensi konten dari berbagai studio dan penyedia konten untuk memiliki katalog yang menarik bagi pelanggan.
Netflix juga secara bertahap meningkatkan kualitas layanan streaming mereka, dari resolusi standar hingga HD dan bahkan 4K. Mereka memperkenalkan fitur-fitur seperti kemampuan menonton di berbagai perangkat, mulai dari komputer hingga ponsel pintar dan smart TV.
Selain itu, mereka melakukan investasi dalam algoritma recommendation yang dipersonalisasi, yang menjadi unique selling proposition (USP) sejak awal. Dengan algoritma yang lebih baik, Netflix bisa membantu pengguna menemukan konten yang mereka sukai, sehingga meningkatkan keterlibatan dan kepuasan user.
Hasilnya, pada tahun 2023, total pengguna Netflix sudah menyentuh hampir 260 juta, dan penjualan layanan streaming telah tumbuh hingga $33,6 miliar, dengan peningkatan pendapatan sebesar 23% CAGR selama satu dekade terakhir.
Inovasi Netflix & Pengembangan Konten
Pembuatan Konten Original
Salah satu langkah terbesar yang diambil Netflix dalam inovasi adalah investasi dalam produksi konten original. Pada tahun 2013, Netflix meluncurkan serial original pertamanya, House of Cards. Langkah ini sangat penting karena memberikan Netflix kendali penuh atas konten yang mereka tawarkan, yang berarti mereka tidak lagi sepenuhnya bergantung pada lisensi dari studio lain.
Produksi konten original memungkinkan Netflix untuk menawarkan sesuatu yang unik dan eksklusif kepada pelanggannya, yang membantu menarik dan mempertahankan pelanggan yang ada. Keberhasilan produksi konten original Netflix tidak dapat disangkal.
Serial seperti Stranger Things, The Crown, dan Squid Game telah menjadi fenomena global, menarik penonton dari berbagai negara dan memenangkan berbagai penghargaan. Kesuksesan ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki konten eksklusif yang berkualitas tinggi untuk menarik penonton di pasar yang semakin kompetitif.
Penggunaan Data & Peningkatan Algoritma
Netflix menggunakan big data dan algoritma untuk memahami kebiasaan menonton pelanggannya. Setiap kali pelanggan menonton film atau serial, Netflix mengumpulkan data tentang preferensi mereka.
Informasi ini kemudian digunakan untuk membuat rekomendasi yang dipersonalisasi, meningkatkan pengalaman menonton, dan membantu menjaga pelanggan tetap terlibat dengan platform.
Data yang dikumpulkan Netflix juga digunakan untuk memandu keputusan produksi mereka. Misalnya, Netflix dapat melihat genre atau tipe konten apa yang paling populer di antara pelanggannya dan menggunakan informasi ini untuk mengembangkan lebih banyak konten serupa.
Pendekatan ini memungkinkan Netflix untuk membuat konten yang lebih mungkin disukai oleh penonton mereka, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk sukses.
Apa Yang Bisa Dipelajari dari Kesuksesan Netflix?
Perjalanan Netflix dari penyewaan DVD hingga menjadi raksasa streaming global memberikan banyak pelajaran penting tentang inovasi dan adaptasi dalam menghadapi perubahan teknologi. Netflix tidak hanya berhasil mengubah cara kita menikmati hiburan, tetapi juga menetapkan standar baru dalam industri ini.
Keberanian Netflix untuk beralih ke layanan streaming, investasi besar dalam produksi konten original, dan penggunaan data untuk meningkatkan pengalaman pengguna adalah beberapa faktor kunci yang memungkinkan mereka untuk terus berkembang.
Netflix menunjukkan bahwa inovasi terus-menerus dan penyesuaian strategi sesuai dengan perkembangan teknologi adalah kunci untuk bertahan dan sukses di era digital.
Bagi UMKM dan bisnis di Indonesia, kisah sukses Netflix adalah contoh inspiratif tentang pentingnya beradaptasi dengan teknologi digital. Dunia bisnis terus berubah dengan cepat, dan kemampuan untuk berinovasi serta mengikuti perkembangan teknologi adalah hal yang sangat penting.
UMKM atau bisnis di Indonesia dapat belajar dari strategi Netflix dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan layanan, memahami kebutuhan pelanggan melalui data, dan terus berinovasi dalam produk dan layanan yang ditawarkan.
Mengadopsi teknologi digital tidak selalu harus mahal atau rumit. Mulai dari langkah kecil seperti memperbaiki online presence bisnis, memanfaatkan media sosial untuk promosi, atau menggunakan platform e-commerce untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Dengan terus berinovasi dan mengikuti perkembangan teknologi, UMKM di Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan di era digital ini.
Jadi, mari kita belajar dari Netflix dan berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Masa depan bisnis kita bergantung pada kemampuan kita untuk berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman agar tidak ter-disrupsi.
Sumber:
- https://quartr.com/insights/company-research/inside-netflix-innovation-originals-and-cultural-phenomena
- https://www.business.com/articles/digital-disrupt-what-we-can-all-learn-from-the-netflix-model/
- https://sharpencx.com/netflix-digital-transformation-case-study/
- https://aws.amazon.com/id/executive-insights/customers/the-culture-of-netflix-that-drives-an-innovation-mindset/