Apakah System MacOS Pada Macbook Masih Memerlukan Antivirus?

Apakah Sistem MacOS Pada Macbook Masih Memerlukan Antivirus?

0 Shares
0
0
0

Kalau kamu pengguna MacBook, pasti pernah dengar klaim yang bilang, “MacBook nggak perlu antivirus!” Benar nggak sih? Di kalangan pengguna Mac, kepercayaan ini sudah cukup lama berkembang. 

Katanya, sistem MacOS itu lebih aman dibanding sistem operasi lain karena berbasis Unix dan punya fitur keamanan bawaan. Tapi, di zaman sekarang di mana ancaman cyber makin pintar dan bervariasi, apakah klaim ini masih relevan?

Beberapa waktu lalu, teman saya yang baru saja membeli MacBook menghubungi saya. Dia kelihatan sangat excited dengan perangkat barunya, tapi tiba-tiba muncul pertanyaan yang cukup mengejutkan: “Antivirus yang bagus untuk MacBook apa, ya?

Sebagai seseorang yang sudah lama menggunakan MacBook, pertanyaan itu sempat bikin saya berhenti sejenak.

Jujur, saya sendiri nggak pernah menginstal antivirus di MacBook saya, karena selalu percaya dengan klaim bahwa MacOS itu “aman” dan punya perlindungan bawaan.

Tapi pertanyaan teman saya itu bikin saya berpikir ulang, apakah memang benar MacBook tidak butuh antivirus?

Rasa penasaran saya pun membawa saya untuk mencari tahu lebih jauh. Ternyata, meskipun MacOS dikenal lebih aman dibandingkan sistem operasi lain, ancaman terhadap pengguna Mac sudah berkembang pesat beberapa tahun terakhir.

Sebuah laporan dari Malwarebytes menunjukkan bahwa serangan malware pada MacOS, seperti Silver Sparrow dan Shlayer, semakin meningkat.

Jadi, mungkin saja, stereotype akan macbook tidak perlu antivirus sudah nggak relevan lagi.  

Buat kamu seorang new user Apple MacOS yang baru berpindah dari Windows, simak informasinya dibawah ini biar kamu paham. Apakah MacBook memang perlu antivirus? Atau cukup mengandalkan fitur keamanan bawaan dari Apple? 

Kenapa MacOS Berbeda? Pemahaman Tentang Keamanan MacOS

Sebelum menjawab apakah MacBook perlu antivirus, kita perlu memahami dulu bagaimana sistem keamanan MacOS bekerja.

Kenapa banyak orang percaya bahwa perangkat Apple, termasuk MacBook, lebih aman dibandingkan perangkat lain seperti laptop berbasis Windows?

MacOS dirancang dengan fokus besar pada keamanan. Salah satu keunggulannya adalah sistem operasi ini berbasis Unix, yang memiliki arsitektur bawaan yang lebih sulit ditembus.

Secara sederhana, Unix dirancang untuk membatasi akses ke berbagai bagian sistem, sehingga jika ada celah keamanan, dampaknya cenderung terbatas. Ini memberikan lapisan perlindungan ekstra dibandingkan sistem lain yang lebih terbuka.

Selain itu, Apple menerapkan ekosistem tertutup atau closed-source. Artinya, hanya aplikasi yang telah diverifikasi yang bisa diinstal di MacBook, terutama jika kamu mengunduhnya dari Mac App Store

Apple melakukan proses verifikasi yang ketat untuk memastikan aplikasi tersebut aman dan bebas dari malware. Misalnya, fitur bawaan seperti Gatekeeper akan secara otomatis memblokir aplikasi yang tidak memiliki sertifikat keamanan dari Apple. 

Nah berikut ini beberapa fitur keamanan bawaan MacOS:

Gatekeeper

Gatekeeper adalah fitur keamanan pertama yang memastikan aplikasi yang kamu instal aman. Kalau ada aplikasi yang tidak dikenal atau tidak memiliki tanda tangan digital dari Apple, aplikasi itu akan diblokir. Ini mengurangi risiko malware masuk ke perangkat kamu.

XProtect

Di balik layar, MacOS juga dilengkapi antivirus bawaan bernama XProtect. Fitur ini memindai file atau aplikasi untuk mendeteksi malware yang sesuai dengan database tanda tangan malware Apple. Walaupun tidak sekompleks antivirus pihak ketiga, XProtect bekerja cukup baik untuk ancaman yang sudah dikenal.

Pembaruan Keamanan Rutin

Selain dua fitur keamanan diatas, Apple juga rutin mengeluarkan pembaruan keamanan untuk menambal celah yang ditemukan. Ini artinya, selama kamu selalu memperbarui sistem operasi, MacOS bisa tetap terlindungi dari ancaman baru.

Ancaman Yang Bisa Terjadi Pada Keamanan MacOS

Dulu, MacBook jarang jadi target malware. Penjahat siber lebih suka menyerang Windows karena jumlah penggunanya lebih banyak. 

Tapi situasi ini mulai berubah. Penelitian dari AV-Test menunjukkan bahwa serangan malware terhadap MacOS meningkat hingga 30% pada tahun 2023. Bahkan, ada malware khusus MacOS seperti Silver Sparrowdan Shlayer yang berhasil menyebar secara luas, menargetkan ribuan perangkat di seluruh dunia.

Silver Sparrow, misalnya, ditemukan pada lebih dari 30.000 perangkat Mac di awal 2021. Malware ini cukup pintar, mampu bersembunyi di sistem tanpa menunjukkan gejala mencolok, membuat banyak pengguna tidak sadar bahwa perangkat mereka telah terinfeksi. 

Di sisi lain, Shlayer adalah adware yang sering kali menyamar sebagai update software palsu dan bisa mencuri data pengguna atau menampilkan iklan berlebihan. Selain itu juga ada beberapa jenis ancaman yang sering menyerang pengguna MacBook, seperti:

  • Phishing dan Social Engineering
  • Ransomware

Apakah Antivirus Masih Dibutuhkan untuk MacBook?

Pada dasarnya, apakah MacBook membutuhkan antivirus atau tidak tergantung pada cara kamu menggunakan perangkat tersebut. Dari pengalaman saya sebagai pengguna Mac, saya bisa bilang bahwa kamu tidak selalu membutuhkan antivirus tambahan

Apple telah membangun sistem MacOS dengan keamanan bawaan yang cukup tangguh. Fitur seperti Gatekeeper, XProtect, dan pembaruan keamanan rutin sudah dirancang untuk menghentikan sebagian besar ancaman malware.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kebutuhan setiap orang berbeda. Kalau kamu adalah pengguna yang hanya mengandalkan aplikasi dari Mac App Store atau sumber terpercaya, keamanan bawaan MacOS mungkin sudah cukup. 

Tapi, kalau kamu sering mengunduh software dari situs web pihak ketiga, terutama yang tidak jelas asal-usulnya, risikonya tentu meningkat. Dalam kasus seperti ini, antivirus pihak ketiga bisa menjadi tambahan perlindungan yang baik.

Menurut Apple sendiri, fitur keamanan seperti Gatekeeper dan XProtect terus diperbarui untuk melindungi dari ancaman baru. 

Tapi, pembaruan ini tidak terjadi sesering antivirus pihak ketiga, yang biasanya mendapatkan update bulanan untuk memblokir ancaman terbaru. Ini bisa jadi kelemahan kecil jika kamu berada dalam situasi di mana ancaman baru muncul dengan cepat.

Namun, perlu diingat bahwa MacBook lebih terbuka dibandingkan perangkat Apple lain seperti iPhone atau iPad. 

Artinya, risiko tetap ada jika pengguna secara sengaja melewati perlindungan bawaan, misalnya dengan menginstal software bajakan atau aplikasi dari sumber yang tidak diverifikasi. Dalam hal ini, antivirus tambahan bisa menjadi lapisan keamanan ekstra yang membantu.

Bagi kebanyakan pengguna, keamanan bawaan MacOS sudah mencukupi. Tapi, jika kamu merasa pola penggunaanmu lebih berisiko, tidak ada salahnya mempertimbangkan antivirus pihak ketiga. 

Kuncinya adalah memahami kebutuhan dan kebiasaan kamu sendiri. Jadi, sebelum kamu buru-buru menginstal antivirus, pertimbangkan apakah itu benar-benar perlu atau hanya menambah beban pada perangkat.

Kesimpulannya, bagi mayoritas pengguna MacBook, antivirus pihak ketiga bukanlah kebutuhan mendesak

Yang paling penting adalah menggunakan MacBook dengan bijak: unduh aplikasi dari sumber terpercaya, perbarui sistem secara rutin, dan hindari perilaku yang berisiko. 

Dengan begitu, kamu bisa memanfaatkan keamanan MacOS secara optimal tanpa perlu repot-repot menginstal software tambahan.

Source:

  • https://support.apple.com/en-gb/guide/security/sec469d47bd8/web
  • https://www.malwarebytes.com/blog/apple/2024/03/no-apple-magic-as-11-of-macos-detections-last-year-came-from-malware
0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like